PSHT adalah Organisasi Yang Berwatak Perguruan (Peguron)

Diskusi yang digagas oleh Sanggar Terate Tapan, UKM PSHT Universitas Andalas - Padang pada tanggal 7 September 2021 yang bertajuk "Impementasi Ajaran Dalam Berorganisasi" menghadirkan Narasumber dari Pengurus Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Kangmas Sigit Agus H. Basoeki (Ketua Bidang Organisasi).

Dalam Paparannya Mas Sigit menyampaikan bahwa PSHT yang saat ini dipimpin oleh Kangmas Drs. R. Murjoko, HW ini adalah sebuah Organisasi Persaudaraan. Sebagai sebuah organisasi, PSHT hendaknya dikelola dengan baik dan profesional. Namun sebagai suatu komunitas persaudaraan maka ada hal-hal yang tidak dapat diselesaikan dengan tata aturan organisasi murni. 

Struktur Organisasi PSHT

PSHT selain berbentuk organisasi dengan ciri-ciri yang melekat secara umum yg dimiliki oleh organisasi, juga bersifat seperti perguruan (Peguron) dimana Ketua (pimpinan) Organisasi tidak semata2 sebagai seorang manajer, tetapi juga memiliki kedudukan sebagai seorang guru. Dia harus bisa memberi tauladan (contoh) dan sekaligus mampu mengajarkan ilmu setia hati kepada anggota-anggotanya. PSHT dengan demikian bukan Organisasi Murni. Organisasi hanyalah bentuk lahir dari ikatan persaudaraan sejati Warga PSHT. Hal ini tertera jelas pada Anggaran Dasar PSHT Hasil Parapatan Luhur tahun 2021 pasal 1 ayat 2 yang berbunyi: Organisasi Persaudaraan yang mendidik dan mengajarkan keluhuran budi dengan mengutamakan ajaran, sifat serta watak perguruan/ paguron. Dari bunyi ketentuan ini maka PSHT memiliki ciri khas yang berbeda dengan organisasi pada umumnya. 

Oleh karena itu, menurut mas Sigit gaya/sifat kepemimpinan dalam Organisasi PSHT yang tepat itu adalah Demokratis Terpimpin. Jika sifat demokratis itu berpijak pada keinginan banyak orang (anggota), namun dengan adanya sifat yang Terpimpin maka keinginan itu akan dikembalikan pada pemimpin untuk dikaji kesesuaiannya dengan ajaran PSHT. Jika keinginan anggota tersebut sesuai dengan ajaran PSHT, maka pemimpin dapat mengikuti keinginan banyak pihak. Namun jika tidak sesuai dengan ajaran PSHT maka pemimpin dapat mengambil keputusan untuk tidak memutuskan/ melakukan apa yang diinginkan banyak pihak itu. 

Sigit AHB (Ketua Bidang Organisasi PP PSHT)

"Harus dipahami bersama bahwa PSHT telah memiliki ajaran setia hati yang pakem, dari awal berdirinya. Tujuan PSHT yang menjadi pegangan para pemimpin PSHT telah jelas yakni "Mendidik Manusia Berbudi Pekerti Luhur Tahu Benar dan Salah". Jadi apapun keinginan anggota organisasi akan dikembalikan pada tujuan ajara PSHT tersebut" pungkas Mas Sigit mengakhiri paparannya. (EBS)