RAKORWIL SH TERATE LAMPUNG HASILKAN KEPUTUSAN PENTING
Ketua Perwapus bersama Dewan Cabang se Provinsi Lampung |
(pshtlampung.com, 12/11/22). Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) atau dikenal PSHT, Kangmas Drs. R. Murjoko, HW secara resmi membuka acara Rapat Koordinasi Wilayah Persaudaraan Setia Hati Terate Provinsi Lampung. Ketua Umum SH Terate, menyampaikan sambutannya secara virtual melalui aplikasi zoom meeting. Kegiataan yang diselenggarakan oleh Pengurus Perwakilan Pusat SH Terate Provinsi Lampung ini didasarkan pada surat dari Pengurus Pusat SH Terate yang ditanda tangani oleh Ketua Umum nomor Nomor 361/SP/PP-PSHT.000/X/2022 tanggal 26 Oktober 2022. Selain itu kegiatan Rakorwil ini juga sebagai pelaksanaan dari amanah Mukadimah Setia Hati Terate yang berbunyi "Sebagai bentuk lahir, maka disusunlah ORGANISASI dalam rangka Persaudaraan Setia hati Terate sebagai ikatan antara saudara Setia Hati dan LEMBAGA yang berbagai sebagai Pembawa dan Pemancar Cita". Disadari betapa pentingnya keberadaan organisasi bagi PSHT atau SH Terate ini.
Tema Rakorwil SH Terate Provinsi Lampung tahun 2022 adalah Terwujudnya Tata Kelola Organisasi SH Terate Provinsi Lampung yang Transparan dan Modern. Dalam pertemuan ini disampaikan beberapa hal yakni:
- Evaluasi Kegiatan Pengurus Perwapus dan Cabang se Provinsi Lampung tahun 2022
- Tata Kelola Organisasi SH Terate
- Program Kerja Perwapus SH Terate Provinsi Lampung
- SH Terate Provinsi Lampung harus memulai pembenahan pendataan warga/anggota SH Terate di tingkat provinsi. Pendataan anggota ini sangat penting dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada anggota organisasi.
- SH Terate Provinsi Lampung diharapkan dapat mulai memikirkan sumber-sumber pendanaan organisasi selain yang diatur dalam AD/ART yang tidak bertentangan dengan ketentuan organisasi
- Cabang-cabang perlu membuat program-program pemberdayaan warga, baik tingkat 1 maupun tingkat 2 untuk mendukung perkembangan organisasi. Selama ini diketahui bahwa setelah disahkan jadi anggota (Warga Tk 1) organisasi terkesan tidak lagi perhatian lagi. Anggota PSHT seolah dibiarkan tanpa pembinaan.
- Cabang-cabang harus mulai membuat program kerja tahunan yang akan dilaksanakan oleh pengurus pada setiap tingkatan sebagai wujud tata kelola organisasi yang transparan.
- Pengurus rayon, rantin, cabang dan perwapus perlu memanfaatkan teknologi informasi dalam pengelolaan organisasinya sebagai wujud dari tata kelola organisasi yang modern.
Post a Comment